Ticker

6/recent/ticker-posts

 

IMPLEMENTASI KETERAMPILAN 4C DALAM PEMBELAJARAN




            Pembelajaran abad 21 merupakan pembelajaran yang dapat mengembangkan keterampilan 4C yaitu critical thinking, creative thinking ,communication , dan collaboration. Keterampilan tersebut sangat penting untuk menyongsong era revolusi industri 4.0. Crtitical thinking merupakan keterampilan untuk berpikir kritis terhadap situasi tertentu yang terjadi di lingkungan sekitar. Keterampilan berpikir kritis bisa berguna untuk membantu seseorang dalam menghadapi situasi tidak terduga yang terjadi. Selain itu, keterampilan berpikir kritis juga erat kaitannya dengan keterampilan pemecahan masalah atau problem solving.  Keterampilan berpikir kreatif berkaitan dengan keterampilan untuk mengungkapkan gagasan baru, ide kreativ, bersifat terbuka, dan responsive terhadap perubahan zaman. Selanjutnya, kemampuan communication atau komunikasi merupakan kemampuan untuk bisa bersosialisasi dan berinterasi dengan orang lain. Collaboration merupakan kemampuan untuk bekerjasama, bersinergi, dan beradaptasi dengan orang lain.

       Keterampilan 4C ini bisa diimplementasikan di dalam pembelajaran dengan berbagai cara dan pendekatan. Untuk kemampuan berpikir kritis dan penyelesaian masalah, pembelajaran bisa didesain menggunakan model pembelajaran PBL, PjBL, inkuiri, maupun discovery learning. Model-model pembelajaran tersebut berbasis pada masalah kontekstual yang bisa dijadikan sarana untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan menyekesaikan masalah pada peserta didik. Masalah yang bisa disajikan dalam proses pembelajaran hendaknya permasalahan yang kontekstual yaitu permasalahan yang erat kaitannya dengan kehidupan peserta didik. Model pembelajaran yang berbasis masalah sangat efektif untuk mengembangkan pemikiran peserta didik untuk peka terhadap masalah yang terjadi di lingkungannya. Keterampilan berpikir kritis ini bisa dikembangkan oleh guru dengan cara memberikan stimulasi berupa masalah kontekstual terkini kepada peserta didik. Pembiasaan untuk mencari solusi pada masalah yang terjadi di lingkungan sekitar akan meningkatkan pemahaman peserta didik akan lingkungannya, dan mampu untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan penyelesaian masalah.

       Keterampilan selanjutnya yang bisa dikembangkan pada pembelajaran yaitu creativ thinking atau berpikir kreatif. Implementasi keterampilan ini pada pembelajaran bisa dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk selalu berkarya di dalam kelas. Karya-karya yang dihasilkan oleh peserta didik senantiasa diberikan apresiasi dengan memajang hasil karya di kelas. Guru juga bisa memberikan kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk berkarya sesuai dengan minat yang dimiliki oleh peserta didik. Kemampuan berpikir kreativ ini juga bisa distimulasi dengan cara memberikan permasalahan terlebih dahulu, kemudian mencari solusi kreativ, dan mencari peluang terbaik untuk bisa menghasilkan karya yang berguna untuk kehidupan mereka.

       Communication atau komunikasi merupakan keterampilan untuk berinterakaksi dan bertukar informasi kepada orang-orang yang ada di lingkungannya. Implementasi keterampilan ini pada pembelajaran bisa diwujudkan saat peserta didik melakukan diskusi. Diskusi sangat efektif untuk melatihkan keterampilan peserta didik dalam berkomunikasi. Selain itu, aktivitas lain yang bisa meningkatkan keterampilan komunikasi peserta didik yaitu saat presentasi hasil diskusi. Presentasi merupakan aktivitas penyampaian informasi tertentu kepada satu atau lebih dari dua orang. Presentasi ini bisa meningkatkan komunikasi baik dari peserta didik yang sedang melakukan presentasi maupun peserta didik yang memberikan tanggapan kepada presenter. Saat melakukan presentasi, peserta didik dapat melakukan komunikasi secara dua arah. Komunikasi di dalam kelas juga hendaknya dilatih secara terus menerus, agar peserta didik mampu untuk menyampaikan informasi, menangkap informasi, dan saling bertukar informasi dengan sesama.     

      Keterampilan terkahir yang dapat diimplementasikan di dalam proses pembelajaran adalah keterampilan kolaborasi. Keterampilan ini merupakan sebuah keterampilan yang memungkinkan peserta didik untuk saling bekerjasama, bersinergi, dan beradaptasi dengan peserta didik lain. Guru dapat melatihkan keterampilan ini melalui kerja kelompok di dalam kelas. Kerja kelompok di dalam kelas tentunya dilengkapi dengan LKPD, sehingga aktivitas peserta didik bisa terarah. Melalui kerja kelompok, peserta didik dapat menyumbangkan idenya, pengetahuan, dan informasinya untuk menyelesaikan sebuah tugas yang telah dirancang oleh guru. Kolaborasi bisa berhasil jika peserta didik mampu untuk bekerjasama dengan teman lain, bersinergi dengan baik, dan mampu beradaptasi di kelompok yang telah ditentukan.

       Guru sebagai fasilitator, motivator di dalam kelas hendaknya senantiasa mengembangkan kemampuan 4C ini untuk mencapai tujuan pembelajaran yang selaras dengan pembelajaran abad ke-21. Critical thinking bisa dikembangkan dengan cara penggunaan model pembelajran berbasis masalah, creative thinking dapat dikembangkan dengan memberikan keleluasaan berkarya pada peserta didik, communication dapat dikembangkan pada kegiatan diskusi, dan collaboration dapat dikembangkan dalam kegiatan kerja kelompok. 


SYLVIA ANGGRAENI

GURU SDN KALIREJO KECAMATAN GRABAG, PURWOREJO, JATENG

Posting Komentar

0 Komentar