Aku
Bangga Menjadi Pramuka Garuda Berprestasi
Namaku Rayzya Aprilia Putri. Aku
bersekolah di SD Negeri Kemiri, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo. Menurut
orang-orang di sekitarku, sekolah tempatku belajar adalah sebuah sekolah
unggulan di kecamatan Kemiri. Letaknyapun cukup strategis. SD Negeri Kemiri
terletak di pinggir jalan utama kecamatan Kemiri. Di sekolahku, terdapat
beberapa kegiatan ekstrakurikuler. Salah satu kegiatan yang aku ikuti adalah
pramuka. Sejak kelas 3, aku sudah mengikuti latihan pramuka dan selalu
terpilih menjadi peserta pesta siaga
setiap tahunnya.
Tahun 2020 adalah tahun yang paling
membanggakan sepanjang perjalanan kegiatan pramuka yang aku ikuti. Barung kami
berhasil menjadi tergiat 1 tingkat Kwarran Kemiri, dan berhak mewakili
kecamatan Kemiri untuk mengikuti pesta siaga tingkat Kwarcab Purworejo yang
diadakan di kecamatan Grabag. Di tingkat Kwarcab, barung kami berhasil menjadi
barung tergiat 2, itu artinya kami berhak mewakili kabupaten Purworejo untuk lomba
di tingkat Binwil yang akan dilaksanakan di Wonosobo.
Setiap hari kami berlatih dengan senang
hati. Tak terasa, hari yang dinanti akan segera tiba. Berbagai persiapan telah
kami lakukan. Berbagai impianpun telah kami rangkai. Akan tetapi, pandemi Covid
19 membuyarkan semua impian kami. Virus corona yang sudah mulai mewabah di
sekitar kami memaksa kami untuk menunda lomba yang akan kami ikuti. Kami merasa
sangat kecewa. Tetapi, bapak ibu guru kami selalu memberikan motivasi kepada
kami, agar tetap semangat dan selalu berdoa demi keselamatan dan kesehatan kami
semua.
Waktu terus bergulir. Lomba di tingkat
Binwil masih belum ada kabar. Tiba-tiba, diminta oleh sekolahku untuk mewakili
lomba Pramuka Garuda Berprestasi tingkat Kwarcab. Semua guru dan orangtuaku
sangat mendukungku. Berbagai persiapan kami lakukan. Baik itu persiapan teori
maupun praktik keterampilan kepramukaan. Aku harus membuat sebuah iklan singkat
tentang covid 19 dengan durasi waktu yang sangat pendek. Awalnya aku ragu,
tetapi berkat bantuan dari bu guru dan orangtuaku, akhirnya aku dapat
menyelesaikan tugasku. Iklan yang aku buat tentang himbauan cara menjaga
kesehatan di masa pandemi. Iklan yang aku buat harus direkam dan kemudian
dikirim dalam bentuk video ke panitia lomba.
Tak hanya itu, akupun harus berlatih lagi
mengoperasikan laptop. Bu Septi dengan sabar membimbing dan mengajariku sampai
aku bisa. Dalam materi bahasa Inggris, aku mendapat bimbingan dari bu Widi.
Bahasa Inggris merupakan materi yang baru bagiku, karena selama menjadi siswa
sekolah dasar, aku belum pernah mendapatkan mata pelajaran bahasa Inggris.
Hari yang dinantipun tiba. Dengan diantar
oleh bu Septi, bu Widi, bapak kepala sekolah
dan satu orang pengurus Kwarran Kemiri, aku berangkat ke Sanggar Bhakti Pramuka
di Purworejo. Bapak ibu guru memberikan motivasi kepadaku, agar aku tak merasa
gugup saat lomba dan tampil percaya diri. Semua pos lomba sudah aku lalui,
tinggal menunggu pengumuman kejuaraan. Alhamdulillah, aku berhasil mendapat
juara 2. Sebuah prestasi luar biasa bagiku. Semua bapak ibu guru dan
teman-teman mengucapkan selamat kepadaku. Aku sangat bahagia. Tetapi orangtuaku
selalu berpesan, agar tetap rendah hati dan tidak sombong atas prestasi yang
diraih.
Seminggu kemudian, aku dipanggil oleh bu
Widi. Beliau wali kelasku di sekolah. Bu
Widi mengatakan, bahwa aku dan seorang temanku yang juga merupakan
pramuka Garuda bernama Putri diajak untuk ikut serta dalam kegiatan yang akan
diadakan di Kwarran Kemiri. Kegiatan tersebut adalah kegiatan Pembagian Masker
Serentak, dan kegiatan ini merupakan program dari Kwarda Jawa Tengah. Kami merasa sangat senang
sekali.
Sebelum kegiatan dimulai, kami berkumpul
di gedung Kwarran Kemiri. Di sana kami berkumpul dengan bapak ibu Pembina dan
kakak-kakak DKR untuk mendapatkan
pengarahan dari bapak Ketua Kwarran Kemiri. Masker yang akan dibagikan banyak
sekali, dan bu guru mengatakan bahwa masker tersebut didatangkan langsung dari
Kwarda Jateng yang berpusat di kota Semarang. Kami berbagi lokasi dengan kakak
DKR dalam pembagian masker. Kakak DKR mendapat tugas untuk membagikan masker di
sekitar pasar Kroyo dan BRI Kemiri. Sedangkan aku, Putri dan bapak ibu guru
mendapat tugas membagikan masker di sekitar lapangan dan perempatan Kemiri. Dalam
perjalanan menuju ke perempatan Kemiri, kami menjumpai banyak pengguna jalan
yang tidak menggunakan masker. Kamipun langsung menghampirinya dan memberikan
masker secara gratis, sambil memberikan nasihat untuk selalu menggunkaan masker
saat keluar rumah dan mematuhi protokol kesehatan
3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan menjaga jarak.
Saat sampai di perempatan Kemiri, ternyata
pengguna jalan yang tidak menggunakan masker ada lebih banyak lagi. Tak hanya
orang dewasa, anak-anakpun tidak bermasker. Aku merasa kasihan sekali, takut
jika anak-anak itu terpapar Covid 19 hanya karena tidak menggunakan masker.
Pengendara sepeda motor, tukang becak, pejalan kaki, semuanya menjadi sasaran
kami. Awalnya para pengguna jalan tersebut menghindar saat kami mendekat ketika
akan memberikan masker. Akan tetapi, setelah kami jelaskan mereka justru
mengucapkan terimakasih kepada kami.
Waktu semakin siang, masker yang kami
pegangpun semakin menipis jumlahnya. Kami berjalan menuju gedung Kwarran,
menyusuri trotoar lapangan Kemiri yang ramai orang. Ada kejadian lucu yang kami
jumpai saat kami berjalan pulang. Seorang pedagang di trotoar yang semula sudah
kami beri masker dan memakainya, ternyata melepas kembali masker yang semula
sudah digunakan. Aku lalu menegurnya, dan bertanya mengapa maskernya sudah
dilepas lagi. Dengan malu-malu, sang pedagang pun menjawab bahwa ia merasa gerah
dan belum terbiasa menggunakan masker. Aku lalu menasihatinya, bahwa tidak
perlu gerah saat menggunakan masker. Saat ini, masker menjadi salah satu
penangkal terpaparnya Covid 19 di sekitar kita. Maka akan lebih baik jika
masker selalu digunakan. Alhamdulillah, beliau mau mengerti dan langsung
memakai maskernya kembali.
Ternyata begitu mudah berbuat baik bagi
sesama, terlebih di masa sulit seperti ini. Walaupun hanya dengan berkata sopan, baik dan nasihat
sederhana bisa menyelamatkan orang lain dari bahaya. Hal inipun merupakan salah
satu tanggungjawabku sebagai Siaga Garuda. Semoga aku bisa terus berbuat baik
dan memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitarku. Aamiin.
Purworejo,
23 Maret 2021
Rayzya Aprilia Putri
Siswi
kelas 5 SDN Kemiri
Wilcambidik
Kecamatan Kemiri
Kabupaten
Purworejo
0 Komentar