Ticker

6/recent/ticker-posts

Aku Bangga Menjadi Pramuka Garuda Berprestasi

 

Aku Bangga Menjadi Pramuka Garuda Berprestasi

Namaku Rayzya Aprilia Putri. Aku bersekolah di SD Negeri Kemiri, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo. Menurut orang-orang di sekitarku, sekolah tempatku belajar adalah sebuah sekolah unggulan di kecamatan Kemiri. Letaknyapun cukup strategis. SD Negeri Kemiri terletak di pinggir jalan utama kecamatan Kemiri. Di sekolahku, terdapat beberapa kegiatan ekstrakurikuler. Salah satu kegiatan yang aku ikuti adalah pramuka. Sejak kelas 3, aku sudah mengikuti latihan pramuka dan selalu terpilih  menjadi peserta pesta siaga setiap tahunnya.

Tahun 2020 adalah tahun yang paling membanggakan sepanjang perjalanan kegiatan pramuka yang aku ikuti. Barung kami berhasil menjadi tergiat 1 tingkat Kwarran Kemiri, dan berhak mewakili kecamatan Kemiri untuk mengikuti pesta siaga tingkat Kwarcab Purworejo yang diadakan di kecamatan Grabag. Di tingkat Kwarcab, barung kami berhasil menjadi barung tergiat 2, itu artinya kami berhak mewakili kabupaten Purworejo untuk lomba di tingkat Binwil yang akan dilaksanakan di Wonosobo.

Setiap hari kami berlatih dengan senang hati. Tak terasa, hari yang dinanti akan segera tiba. Berbagai persiapan telah kami lakukan. Berbagai impianpun telah kami rangkai. Akan tetapi, pandemi Covid 19 membuyarkan semua impian kami. Virus corona yang sudah mulai mewabah di sekitar kami memaksa kami untuk menunda lomba yang akan kami ikuti. Kami merasa sangat kecewa. Tetapi, bapak ibu guru kami selalu memberikan motivasi kepada kami, agar tetap semangat dan selalu berdoa demi keselamatan dan kesehatan kami semua.

Waktu terus bergulir. Lomba di tingkat Binwil masih belum ada kabar. Tiba-tiba, diminta oleh sekolahku untuk mewakili lomba Pramuka Garuda Berprestasi tingkat Kwarcab. Semua guru dan orangtuaku sangat mendukungku. Berbagai persiapan kami lakukan. Baik itu persiapan teori maupun praktik keterampilan kepramukaan. Aku harus membuat sebuah iklan singkat tentang covid 19 dengan durasi waktu yang sangat pendek. Awalnya aku ragu, tetapi berkat bantuan dari bu guru dan orangtuaku, akhirnya aku dapat menyelesaikan tugasku. Iklan yang aku buat tentang himbauan cara menjaga kesehatan di masa pandemi. Iklan yang aku buat harus direkam dan kemudian dikirim dalam bentuk video ke panitia lomba.

Tak hanya itu, akupun harus berlatih lagi mengoperasikan laptop. Bu Septi dengan sabar membimbing dan mengajariku sampai aku bisa. Dalam materi bahasa Inggris, aku mendapat bimbingan dari bu Widi. Bahasa Inggris merupakan materi yang baru bagiku, karena selama menjadi siswa sekolah dasar, aku belum pernah mendapatkan mata pelajaran bahasa Inggris.

Hari yang dinantipun tiba. Dengan diantar oleh bu Septi, bu Widi,  bapak kepala sekolah dan satu orang pengurus Kwarran Kemiri, aku berangkat ke Sanggar Bhakti Pramuka di Purworejo. Bapak ibu guru memberikan motivasi kepadaku, agar aku tak merasa gugup saat lomba dan tampil percaya diri. Semua pos lomba sudah aku lalui, tinggal menunggu pengumuman kejuaraan. Alhamdulillah, aku berhasil mendapat juara 2. Sebuah prestasi luar biasa bagiku. Semua bapak ibu guru dan teman-teman mengucapkan selamat kepadaku. Aku sangat bahagia. Tetapi orangtuaku selalu berpesan, agar tetap rendah hati dan tidak sombong atas prestasi yang diraih. 

Seminggu kemudian, aku dipanggil oleh bu Widi. Beliau wali kelasku di sekolah. Bu  Widi mengatakan, bahwa aku dan seorang temanku yang juga merupakan pramuka Garuda bernama Putri diajak untuk ikut serta dalam kegiatan yang akan diadakan di Kwarran Kemiri. Kegiatan tersebut adalah kegiatan Pembagian Masker Serentak, dan kegiatan ini merupakan program  dari Kwarda Jawa Tengah. Kami merasa sangat senang sekali.

Sebelum kegiatan dimulai, kami berkumpul di gedung Kwarran Kemiri. Di sana kami berkumpul dengan bapak ibu Pembina dan kakak-kakak DKR untuk  mendapatkan pengarahan dari bapak Ketua Kwarran Kemiri. Masker yang akan dibagikan banyak sekali, dan bu guru mengatakan bahwa masker tersebut didatangkan langsung dari Kwarda Jateng yang berpusat di kota Semarang. Kami berbagi lokasi dengan kakak DKR dalam pembagian masker. Kakak DKR mendapat tugas untuk membagikan masker di sekitar pasar Kroyo dan BRI Kemiri. Sedangkan aku, Putri dan bapak ibu guru mendapat tugas membagikan masker di sekitar lapangan dan perempatan Kemiri. Dalam perjalanan menuju ke perempatan Kemiri, kami menjumpai banyak pengguna jalan yang tidak menggunakan masker. Kamipun langsung menghampirinya dan memberikan masker secara gratis, sambil memberikan nasihat untuk selalu menggunkaan masker saat keluar rumah dan  mematuhi protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan menjaga jarak.

Saat sampai di perempatan Kemiri, ternyata pengguna jalan yang tidak menggunakan masker ada lebih banyak lagi. Tak hanya orang dewasa, anak-anakpun tidak bermasker. Aku merasa kasihan sekali, takut jika anak-anak itu terpapar Covid 19 hanya karena tidak menggunakan masker. Pengendara sepeda motor, tukang becak, pejalan kaki, semuanya menjadi sasaran kami. Awalnya para pengguna jalan tersebut menghindar saat kami mendekat ketika akan memberikan masker. Akan tetapi, setelah kami jelaskan mereka justru mengucapkan terimakasih kepada kami.

Waktu semakin siang, masker yang kami pegangpun semakin menipis jumlahnya. Kami berjalan menuju gedung Kwarran, menyusuri trotoar lapangan Kemiri yang ramai orang. Ada kejadian lucu yang kami jumpai saat kami berjalan pulang. Seorang pedagang di trotoar yang semula sudah kami beri masker dan memakainya, ternyata melepas kembali masker yang semula sudah digunakan. Aku lalu menegurnya, dan bertanya mengapa maskernya sudah dilepas lagi. Dengan malu-malu, sang pedagang pun menjawab bahwa ia merasa gerah dan belum terbiasa menggunakan masker. Aku lalu menasihatinya, bahwa tidak perlu gerah saat menggunakan masker. Saat ini, masker menjadi salah satu penangkal terpaparnya Covid 19 di sekitar kita. Maka akan lebih baik jika masker selalu digunakan. Alhamdulillah, beliau mau mengerti dan langsung memakai maskernya kembali.

Ternyata begitu mudah berbuat baik bagi sesama, terlebih di masa sulit seperti ini. Walaupun hanya  dengan berkata sopan, baik dan nasihat sederhana bisa menyelamatkan orang lain dari bahaya. Hal inipun merupakan salah satu tanggungjawabku sebagai Siaga Garuda. Semoga aku bisa terus berbuat baik dan memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitarku. Aamiin.

Purworejo, 23 Maret 2021

Rayzya Aprilia Putri

Siswi kelas 5 SDN Kemiri

Wilcambidik Kecamatan Kemiri

Kabupaten Purworejo

Posting Komentar

0 Komentar